a. Mengganti Huruf Logical Drive
Mengganti huruf logical digunakan pada saat pengguna computer menambah harddisk kedua ke sistem Windows XP atau Windows server 2003. Apabila pada hard disk pertama dengan drive C:. drive CD ROM secara otomatis dengan drive D:, dan hard disk kedua akan menjadi drive E: . Hal ini, tidak sesuai dengan keinginan pengguna komputer yang menginginkan drive diurutkan. Dengan drive yang urut memudahkan pengguna computer untuk mengatur penyimpanan file. Cara mudah untuk menggeser huruf drive dan CD ROM agar lebih teratur dengan akses Disk Management dimulai dari start kemudian control panel lalu administrative tools dan computer management. Pada computer management ini terdapat daftar pilihan, kemudian disk management yang dipilih. Akan muncul drive yang ada pada computer. Klik kanan pada drive yang ingin diganti lalu pilih change drive letter and paths, kemudian huruf drive dapat diganti sesuai keinginan pengguna setelah itu klik OK dua kali.
b. Mengembalikan Kemampuan Boot Dos
Mengembalikan kemampuan boot dapat menggunakan program command prompt yang bernama sys.com, dengan program ini dapat mengembalikan kemampuan boot sesuai keinginan pengguna komputer. File ini berisikan system operasi (OS) untuk memulai menjalankan sistem. Jika mempunyai drive yang tidak mampu boot ke DOS yang kehilangan file Dos io.sys, msdos.sys, atau command.com dapat diperbaiki dengan FDISK/MBR.
c. Memperbaiki Instalasi Windows
Kerusakan pada Windows ditandai dengan tejadinya hang kapan saja sebelum atau sesudah Windows loading dan menghasilkan file rusak atau layer biru. Kerusakan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan fitur Repair dari program Setup yang dimiliki. Cara ini tidak dapat digunakan untuk memperbaiki boot record dan menempatkan kembali file FDISK/MBR dan SYS C: dalam sistem operasi ke dalam drive berbasis Windows NT atau drive dengan partisi NTSF.
Untuk memperbaiki instalasi Windows dapat mengikuti sebagai berikut.
1) Start system dengan disket setup bootable atau CD bootable.
2) Proses instalasi dimulai, terdapat tiga pihilan sebagai berikut.
a) Setup Windows now
b) Repair an existing installation
c) Quit setup (F3).
Tekan tombol R pada keyboard untuk melanjutkan
3) Pada layar berikutnya akan diberi pilihan sebagai berikut.
a) Repair the installation using the recovery console, press C.
b) Repair the installation using the emergency repair process, press R.
c) Quit setup (F3).
Tekan tombol R pada keybord untuk melanjutkan.
4) Pada layar selanjutnya akan diberi empat pilihan sebagai berikut.
a) Manual repair: to choose from a list of repair options,press M.
b) Fast repair: to perform all repair options, press F.
c) Cancel this step and go back, press Esc.
d) Quit setup (F3).
Fast repair mencakup semua perbaikan dasar secara cepat dan merupakan pilihan yang diperlukan. Tekan tombol F untuk melanjutkan.
5) Pada layar lanjutnya akan diberi empat pilihan sebagai berikut.
a) If you have an emergency repair disk, press Enter.
b) If you do not have an emergency repair disk, press L. Setup will attempt to locate the Windows installating for you.
c) Cancel with Esc to go back one screen.
d) Quit setup (F3).
6) Pengaturan emergency repair disk dianggap tidak ada, tekan tombol L pada keybord untuk melanjutkan. Jika mempunyai disket emergency repair, kemudian masukkan ke dalam drive disket, kemudian tekan tombol Enter pada keyboard.
7) Jika memilih L pada langkah sebelumnya, pada layar berikutnya akan ditampilkan lebih dari satu pilihan untuk menyediakan disk emergency repair dan membiarkan Windows untuk menemukan kembali instalasi yang sudah ada. Tekan Enter untuk melanjutkan.
Cara di atas untuk menetapkan kemampuan boot dari hard disk dan instalasi, serta mengembalikan file seperti yang diperlukan.
d. Menghindari Penundaan Penulisan Cache
Untuk meningkatkan suatu perfoma, Windows menyediakan kemampuan untuk cache (menyimpan memori untuk digunakan pada suatu saat) data yang ditulis ke hard disk. Fitur ini mengelurakan data dalam jangka pendek dan dapat mengakibatkan kehilangan data jika sistem error atau rusak sebelum data selesai ditransfer dari memori ke hard disk.
Penulisan cache tidak dianjurkan jika power atau tegangan komputer tidak stabil atau sering terputus sehingga berisiko pada sistem Windows. Hal ini terjadi sangat singkat serta dapat mengakibatkan data rusak atau hilang.
e.
Kegagalan pada hard disk sering diakibatkan head read/write di dalam piringan harddisk sudah lama digunakan. Dengan mengaktifkan Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology (S.M.A.R.T) dapat memberikan laporan read/write kepada pengguna komputer yang mencoba untuk mengerjakan perintah yang berkaitan dengan area hard disk atau head yang gagal atau temperatur drive, selain itu untuk jenis tertentu dapat juga melaporkan berapa kali drive dihidupkan atau dimatikan serta lama hard disk terpasang dalam komputer.
Jika S.M.A.R.T diaktifkan didalam BIOS komputer, BIOS akan memeriksa dan melaporkan apapun tentang tanda-tanda awal kerusakan permanen dalam hard disk. S.M.A.R.T aware disk monitoring juga dapat digunakan untuk memantau kondisi drive.
Software lain yang dapat digunakan untuk mengawasi tool dan menyediakan status dan potensi kerusakan drive lebih rinci adalah Ariolic ActiveSMART. Jika mendapatkan pesan dari S.M.A.R.T tentang drive yang rusak, disarankan segera backup data yang dimiliki kemudian drive diganti.
f. Membuang Program yang tidak Perlu
Jika memerlukan ruang lebih banyak dan kecepatan yang lebih baik, tentu tidak semua program disimpan dalam drive, jika sudah tidak diperlukan, beberapa program bisa dibuang atau di uninstall, beberapa aplikasi program masih saja melekat pada sistem registry atau di tempat lain. Untuk menghindari hal semacam ini, bisa menggunakan beberapa software pembersih program yang telah di uninstall, seperti : PC Mechanics, Norton Clean Sweep, TuneUp Utility dan lain-lain.
g. Membersihkan data yang tidak diperlikan (temporary file)
Pengguna komputer pasti tidak mengira jika PC dipenuhi file-file sampah, atau file yang sama sekali tidak terpakai lagi bahkan sebagian besar file ini tidak diinginkan dan tidak diketahui keberadaannya dalam sistem. Data-data seperti cookies, temporary file, dan lain-lain bisa dibersihkan secara manual atau menggunakan program khusus.
h. Menata data-data hasil Download
Direktori penting lain yang harus ditata adalah direktori download. Dengan memasukan semua program baik shareware maupun freeware dalam folder ini, selain nantinya akan dengan mudah menemukan data yang akan dicari, kerja harddisk pun akan lebih optimal, pengguna komputer bisa membuat subdirektori sesuai dengan alfabet atau sesuai jenis program atau data yang di download, seperti game (permainan), program dan lain-lain.
i. Melakukan Disk Defragmenter secara Teratur
Ketika semua data yang ada dalam harddisk telah terorganisir dengan rapi dan bersih, harddisk pasti akan bekerja lebih optimal, akibat efek dari semua ini kecepatan komputer dalam mengolah data dalam drive ini. Hal terakhir yang dapat dilakukan agar data lebih tertata adalah melakukan defragmenter, dengan melakukan langkah ini, data secara otomatis akan disimpan dalam blok-blok yang berurutan hingga ruang pada harddisk bisa lebih dihemat, agar lebih optimalm sebaiknya sebelum , melakukan defragmenter ini, beberapa aplikasi seperti antivirus atau aplikasi lain dimatikan terlebih dahulu. Defragmenter ini bisa dilakukan secara teratur, misalnya sebulan sekali atau dua bulan sekali agar kemampuan harddisk tetap terjaga dengan baik
j. Gunakan Port IDE yang berbeda dengan CD-ROM
Meski data yang ada pada harddisk sudah seluruhnya tertata baik, kabel data yang digunakan secara seri dengan drive CD ROM akan membuat kecepatan akses data dari dan ke harddisk tetap tidak meningkatkan secara signifikan, dengan kondisi ini, pasti kecepatan harddisk dalam mengola data akan terpepengaruh. Kondisi ini biasanya sering terjadi PC yang baru dibeli. Agar kecepatan akses dara harddisk tidak terganggu, pisahkan pengguna kabel data untuk harddisk dan drive CD-ROM menggunakan port IDE yang terisah
k. Gunakan kabel data yang sesuai
Sekarang ini , hampir seluruh harddisk menerapkan teknologi ATA (AT Attachment) 100 yang berarti harddisk ini mampu mengirim maupun menerima data dengan kecepatan 100 MB/detik, agar kecepatan sebesar ini bisa digunakan secara maksimal, sebaiknya diperiksa apakah motherboard beserta kabel datanya sudah mendukung kecepatan transfer sebesar ini, untuk kabel data , bisa dilihat tulisan yang tertera pada kabel, apakah kabel yang digunakan memang tipe ATA 100 atau ATA di bawahanya (ATA 33) atau (ATA 66), jika harddisk yang digunakan sudah memakai ATA 100 tentu saja kinerjanya akanlebih optimal jika kabel datanya juga dari tipe yang mendukung kecepatan transfer sebesar ini.



0 komentar:
Posting Komentar