Sabtu, 19 Januari 2013

Di atas awan,,,Puncak Pass Lawu




Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau JawaIndonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukithutan Dipterokarp Atashutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.
Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja MangkunagaranAstana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangunmausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia, Suharto.
(sumber : wikipedia) 
Gunung Lawu, deket banget dengan rumah, di kampung halaman. Cukup 1-2 jam dengan menggunakan motor atau dengan mobil. Waktu tempuh itu juga hampir sama jika ditempuh dari Solo. Tapi sayang belum pernah naik ke puncak lawu. 
Tapi karena iseng dengan teman-teman saya akhirnya menuju Lawu, hanya sampai ke awal pendakian di Cemoro Kandang. Awalnya hanya akan maen aja ke Tawangmangu, maen ke Grojogan Sewu lalu naek lagi sampai Cemoro Sewu. Kita naek motor dengan jumlah 4 motor cuma satu orang terpaksa sendiri karena memang kita berjumlah ganjil. Berhubung kita cewek-cewek yang naik motor, ada cowok satu orang, pertama sih cuma pengen sampe Tawangmangu aja.
"Udah sampe sini aja" ujar si Bocil.
"Ah ga seru lah! ayo kita naek, sampe cemoro sewu lah" sahut Bul2
"Boleh, ayok naik, bisa kok." kataku
Akhirnya diputuskan untuk naek, dengan kecepatan yang maksimum motor masing naeklah kita sampai cemoro sewu. Ga puas sampai sini saja akhirnya kita naik lagi. Nekat sih iya, dan terlalu nekat malah. Akhirnya diputuskan untuk berhenti setalah sampai Puncak Pass Gunung Lawu di Cemoro Kandang.
Sampai di sana udara sangat dingin karena kabut turun. Semakin tebal kabut yang turun. Foto - foto dan nyruput kopi sejenak di warung di pinggir jalan.
"Naik yok?"
"Ah kau gila bul, kan kita gak bawa bekal?"
"Udah sampai pos satu aja."
Kita mencoba ide gila Bul2 tapi ternyata sampai pos penjagaan pertama ada tulisan " Jalur Pendakian Ditutup Cuaca Buruk". Dalam hatiku bersyukur karena tidak jadi naik. Hehehe. Gila kalo tidak bawa perbekalan apa-apa.
Akhirnya setelah puas foto-foto, cukup indah kita di negeri awan, karena kabut sangat tebal. Trus lanjut kembali kita sampai Ke Jawa Timur ! Hehehehe..Karena sebenernya lanjut ke Magetan tepatnya, karena jalan dari Cemoro Kandang merupakan jalur alternatif ke Jawa Timur.
Motor melaju perlahan karena kabut, dan jalanan menurun. Sampai perbatasan Jawa Tengah ( Karanganyar) dan Jawa Timur ( Magetan) kabut sudah mulai menghilang alias sudah berada di kaki gunung lagi. Yah begitulah kegilaan para cewek-cewek petualang,,Hahahaha
Sampai di magetan tapi gak dilanjutin lagi ke sarangan, danau yang cukup indah di kawasan gunung Lawu. Yah hanya sekedar foto-foto ga jelas. Kemudian balik lagi keatas dan pulang.
"Mau naek dek? Jangan dulu lagi badai " Peringatan dari sesesorang. Bapak-bapak warga sekitar mungkin yang baru turun dari atas.
Tapi kita sedikit mengabaikan peringatan tersebut dan tetap naik. Dan benar saja, sampai diatas kabut turun, dan angin cukup kencang, jarang pandang ke depan kira-kira hanya satu meter. Samping kanan dan kiri yang terlihat hanya awan putih. Terpaksa harus berjalan sangat pelan, dan untungnya jalanan sepi. Benar-benar Negri di atas awan, karena kabut dan badai. Alhamdulillah bisa sampai ke turun lagi ke Tawangmangu.
Karena lapar mampir dulu beli sate kelinci. Hihihi. Sate kelinci di Tawangmangu memang enak. Tak menyesal untuk berhenti sejenak dan menikmati sate kelinci. Harganya pun juga sangat terjangkau.
Setelah kenyang pulang...Merindukan kehangatan rumah. Setelah diterpa angin badai gunung yang cukup dingin. Tak lupa mampir membeli oleh-oleh. Banyak toko yang menjual oleh-oleh sepanjang Jalan Raya Tawangmangu.
Kenangan yang tak terlupakan, masih ingin kesana lagi. Tapi kalau ke sana lagi pengen sampai puncak Hargo Dumilah. Semoga aja bisa. Semoga bisa terlaksana minggu depan. Amiiiin :D
the best friend, magetan

all team, cemoro kandang

di awan, badai

puncak pass, cemoro kandang

sate kelinci

0 komentar:

Posting Komentar

tea.blutterfly@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.