Minggu, 22 Desember 2013

Tanam Padi, Proses, Petani, Tradisi, Nasi.. part 2

Sekian lama tak ngeblog, hari ini mau nulis lagi, masih ada tanggungan buat lanjutan cerita nasi yang dari awal banget. Kalau part satu kemaren udah proses tanam padi dari bibit sampe panen dan juga adat-adat yang ada di daerahku kini saat proses setelah panen.
Nah kalo panen padi tiba, rasa senang itu pasti ada buat semua petani, tapi kadang juga susah karena harga padi yang jauh merosok, senang ketika harga padi melambung, tapi selalu disalahkan kemudian karena harga beras jadi naik melambung juga. Sebenernya gimana sih penentuan harga padi. Yang pasti diperhitungkan dari harga bibit serta biaya perawatan sampe panen tiba. Nah ada selain itu ada juga biaya tambahan – tambahan seperti transport serta keadaan ekonomi sekarang. Tak semua petani menunggu sampai panen untuk menjual hasil panennya, ada juga yang dijual sebelum panen tiba, biasanya hal itu dilakukan tengkulak untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Biasanya saat harga sebelum panen hanya dikira-kira dari hasil panen yang akan didapatkan. Hal ini akan menguntungkan jika ternyata panen yang dihasilkan lebih dari harga yang sudah dibayarkan, atau bisa jadi rugi karena ternyata sebelum panen terkena serangan hama. Nah dengan kerugian yang terjadi pada tengkulak biasanya harga akan dinaikan untuk menutup kerugian.

Padi-padi yang dihasilkan saat panen adalah padi basah, yang harus dikeringkan. Proses pengeringan padi membutuhkan waktu satu hari dari pagi sampe sore saat cuaca panas tanpa hujan. Jika saat musim penghujan atau musim banyak hujan dibutuhkan lebih dari satu hari, berhari-hari tergantung cuaca, karena musim kemarau atau musim hujan sekarang sangat sudah untuk memprediksi hujan.  Berat padi akan menyusut dibandingkan dengan padi pada saat panen. Berat padi kering akan menyusut sekitar 10-30 persen tergantung seberapa basah padi saat panen. Apalagi jika panen padi tiba saat hujan tiba, padi kering akan memiliki berat hampir setengahnya. Pada padi yang basah terutama pada saat musim hujan selain berat yang menyusut secara iknifikan juga mebutuhkan waktu yang lama untuk mengering, bisa jadi butuh 3 hari untuk mengeringkan padi. Padi-padi dijemur dengan dibolak balik dan padi basah biasanya masih ada  sisa-sisa batang padi jadi harus disapu. Biasanya kalau di rumah padi yang basah akan dijemur terlebih dahulu sampai setengah kering, lalu dimasukkan ke dalam karung dan disimpan, kemudian menjemur padi-padi yang basah semua lebih dahulu sampai setengah kering habis dan menjemur kembali padi yang setengah kering itu sampai benar-benar kering dan siap digiling. Padi yang kering tak semuanya langsung digiling menjadi beras, sebagian disimpan untuk menjadi stok beberapa bulan ke depan menunggu panen berikutnya.
Pada proses penggilingan padi menjadi beras, sebenarnya  tak hanya beras yang dihasilkan akan tetapi juga bekatul dan sekam padi. Mesin penggiling beras yang sudah cukup tua setia menanti padi-padi kering untuk digiling, pada proses pertama padi kering akan masuk mesin pengelupas kulit, pada proses ini akan menghasilkan sekam dan beras yang masih ada sedikit kulit padi. Selanjutnya akan masuk ke mesin kedua yang mengelupas kulit padi setelahnya sehingga dihasilkan bekatul serta beras yang masih kurang putih dan masih ada sisa-sisa kulit padi. Terakhir akan masuk mesin pemutih beras yang akan menghasilkan beras yang sempurna dan bekatul halus, dalam hal ini bukan berarti beras diberi pemurih agar menadi putih akan tetapi sisa-sisa kulit padi benar-benar dikelupas sehingga besar menjadi putih. Kemudian beras-beras ini dimasukkan dalam karung dan ditimbang menjadi 25 kg atau 50 kg.
Dari ketiga proses tersebut menghasilkan tiga benda yang berbeda kegunaannya. Sekam biasanya digunakan untuk bahan proses pembakaran batu bata ataupun digunakan sebagai media tanam, di daerahku seringnya digunakan untuk bahan proses pembakaran batu bata. Bekatul digunakan sebagai makanan ternak, baik ayam, bebek ataupun sapi atau kambing. Bekatul sebenarnya juga bisa dimakan oleh manusia jika dapat memasaknya dengan baik, karena bekatul mengandung banyak vitamin B. Beras digunakan sebagai makanan pokok yang akan dimasak menjadi nasi. 
Beras yang sudah dimasak menjadi nasi menjadi bahan makanan orang Jawa dan orang Indonesia kebanyakan karena tak semuanya. Kata orang Jawa, " kalau gak ketemu nasi itu belum makan" ya karena di daerahku adat Jawa masih kental. Nasi menjadi sangat penting bagi masyarakat, sehingga sangat disayangkan apabila tak menghabiskan nasi.  Selalu aku dimarahi kalau tak bisa menghabiskan  nasi yang ada dalam piring, tapi mau bagaimana lagi kalau perut sudah tidak bisa menerima, dan sekarng sudah mulai mengambil bagian nasi yang sedikit saja.Di daerahku saat ini, hampir semua penduduk sudah hidup dalam layak,jadi nasi adalah makanan yang dimakan dengan lauk pelengkap lainnya, tidak seperti jalan dahulu yang menurut cerita ibu ataupun alm.nenek dan kakek yang hanya makan nasi dengan garam atau dengan ikan asin atau hasil sayur yang ditanam sendiri. Banyak orang lain atau di daerah lain masih kekurangan bahan makanan, terutama beras atau nasi. Jadi hargailah sebutir nasi dan makanlah secukupnya agar tidak berlebihan :)
  

Padi yang dijemur ( menyapu sisa batang padi )

0 komentar:

Posting Komentar

tea.blutterfly@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.