Bandung, Maret 2010
“Anna, adda kuliah siang ga hari ini?”
“Kenapa, Wi?”
“Ikut bantu dapur umum.” Tiwi
Ya dapur umum, baru kemaren kami dilantik menjadi anggota baru tapi sudah ada kesibukan. Membantu dapur umum Palang Merah Indonesia untuk membuat nasi bungkus buat korban banjir. Banjir di kabupaten Bandung terjadi hamper di setiap musim penghujan panjang. Apa ini bisa disebut sebuah bencana bila terjadi setiap tahunnya. Banjir taun ini banjir yang cukup panjang. Kata Koordinator Lapangan ini merupakan siklus banjir lima tahunan di Kabupaten Bndung. Jadi daerah yang terkena banjir cukup luas, 3 Kecamatan di kabupaten Bandung, yang tingginya mencapai atap rumah warga.
Banjir bisa dicegah, tapi sangat miris melihat masyarakat di sekitar sini. Masih banyak yang membuang sampah di sungai. Bagaimana hal ini tidak memnyebabkan banjir. Sudah banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah ini tapi tetap saja setiap taun terdapat banjir. Memang ini bukan kehendak kita. Tapi sekali lagi ini bisa di cegah. Banjir kali ini puun mencapai daerah – daerah sekitar kampus, termasuk kos teman – temanku.
“Tiwi, kosanmu gimana? Kemaren kan ujan gedhe lagi.”
“ Ya gitulah Ann, harus angkat barang – barang biar aman. Udah resiko.”
“Maaf ya gak bisa bantu.”
“ Tenang. Udah ada yang bantu kok.”
“ Shiplah! Tapi kapan ya airnya surut. Udah hamper sebulan nie.”
“Iya nie, ya mudah – mudahan cepat surut. Biar kita juga fokus kuliah lagi.”
Tiwi dan aku hanya bisa tersenyum. Harapan akan tetap bisa terjaga bila masih ada orang yang peduli. Banjir memang akan menjadi sebuah bencana yang seharusnya bisa menyadarkan kita, alampun akan marah bila ia dirusak.
Tugas kami hanyalah membantu meringkan saja, belum banyak yang bisa kami berikan kepada mereka yang membutuhkan. Ucapan terimkasih bisa menjadi kekuatan yang sangat hebat bagi kami karena tak jarang cacian sering terlontar dari mereka untuk kami. Tapi tak apalah, memang ini sukarela, tak membutuhkan balasan untuk semuanya. Aku semakin kagum dengan orang – orang yang tetap loyal di sini, tetap semangat meski tak jarang mereka yang menjadi relawan harus meninggalkan keluarganya untuk sementara waktu. Relawan Palang Merah Indonesia aku sangat salut pada kaliyan. Aku dapatkan banyak ilmu dari kaliyan. Keberanian kaliyan tak hanya dongeng bagiku.
0 komentar:
Posting Komentar