Minggu, 24 Februari 2013

Di atas awan,,Puncak Lawu Part 2


Alam, semesta. Tak pernah ada habisnya keindahan alam yang diciptakan Sang Kuasa. Tak pernah ada habisnya untuk bertasbih kehadirat-Nya. Kebesaran yang ia tunjukan kepada manusia melalui alam sangat menganggumkan.
Alhamdulillah. Akhirnya setelah badai kemaren di puncak pass Lawu. Liburan kali ini berkesempatan merasakan kembali menyapa Lawu. Pendakian. Ya bisa melakukan pendakian ke Gunung Lawu. Gunung yang hampir dibuka sepanjang tahun dan menjadi tunjuan pendakian banyak orang. Pendakian kedua yang aku lakukan bersama adekku. Ya klo bukan karena adekku aku gak akan punya keberanian dan kesempatan untuk mendaki gunung.
Mendaki ke Lawu merupakan keinginan besarku, bukan hanya untuk gaya-gayaan tapi aku ingin mengetahui lebih banyak tentang alam, tentang semesta-Nya. Liburan dengan mendaki ke Lawu pada awalnya akan dilakukan bersama teman-teman kuliah, dan pada akhirnya dilakukan bersama Palasmaga. Pecinta alam di SMA ku dulu, dan ekskul yang diikuti adekku sekarang. Tak apalah, yang penting rasa penasaranku bisa terjawab.
Sering aku bertanya kenapa banyak orang yang mau capek – capek mendaki gunung. Membawa tas-tas yang berat yang dulu aku tak tau apa isinya. Tapi walau baru dua kali aku mendaki gunung aku tau, disana saat mendaki bersama, keegoisan diri sendiri harus dihilangkan, kebersamaan, canda tawa, cerita dengan yang lainnya, indahnya perjalanan, berdempetan saat tidur dalam dinginnya suhu, berbagi makanan dan minuman dan masih banyak lagi :D
Perjalanan kami di mulai dari sekolah adekku, dengan motor kita menuju basecamp Lawu. Ya karena kami masih berada di Solo dan sekitarnya, tak terlalu jauh ditempuh dengan sepeda motor. Sekitar pukul setengah enam baru berangkat dari sekolah adekku, yang rencana awal pukul 16.00. Hahaha, ya sudahlah namanya anak muda pasti masih aja ngaret. Sekitar pukul 20.00 sudah sampai di Cemoro Sewu, rencana awal akan naik dari Cemoro Kandang, tapi pada akhirnya diputuskan lewat Cemoro Sewu karena masih banyak newbie termasuk aku :P
Mulai naik sekitar pukul 22.00, bersantai dulu di rumah makan, dan pemanasan sebentar. Kemudian naik setelah mengurusi administrasi dan berdoa bersama. Kami terdiri dari  16 orang, dan hanya ada 3 perempuan, termasuk aku. Pendakian dipimpin Ucup, sang leader . Langkah demi langkah. Sedikit demi sedikit. Yang tadinya dingin sudah tak terasa, sudah terasa panas. Istirahat sebentar dan berjalan kembali. Perjalanan yang cukup melelahkan. Tapi dalam hati slalu berkata” ringan ringan ringan” untuk menyemangati diri sendiri. Dan sambil memandangi langit malam yang terang habis hujan. Alhamdulillah cuaca mendukung,padahal lagi musim hujan.
Pendakian ke Lawu terdiri dari 5 POS. Dari base camp sampe POS 1 ada 2 pos banyangan, dari POS 1 ke POS 2 perjalanan cukup panjang, Salah seorang adek kelas mulai kelelahan.
“Break!” Seketika sang leader mencari tempat yang agak datar untuk berhenti.
“Knapa dek?”
“Sedikit mual mba, pusing.” ulil terlihat kesakitan
“Ada riwayat penyakit ga?”
“Ga ada.”
Wah, aku merasa beruntung mempersiapkan obat-obatan seperlunya untuk perjalanan kali ini. Standar obat-obatan selama perjalanan sih. Dan aku selalu memegang prinsip yang di ajarkan di KSR PMI “ utamakan keselaman diri sendiri (penolong)”. Jadilah setiap perjalanan jauh membawa obat-obatan yang dianggap penting. Perjalanan di lanjutkan kembali. Dengan perjalanan yang lebih lambat seperti biasanya kata anak-anak yang lain akhirnya sampai di POS 2. Dari pos ini pecah menjadi 2 kelompok, satu kelompok membangun tenta di POS 2 dan sisanya melanjutkan sampai ke POS 3.
“Udah kamu stay disini aja”
“Maaf ya, makasih juga teman, dan kakak-kakak.”
Sepuluh orang melanjutkan perjalanan, dan tinggal aku satu-satunya perempuan yang melanjutkan perjalanan sampai ke POS 3. Perjalanan ternyata lebih menanjak. Perlahan dan tetap saling menjaga menuju POS 3, jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi, ada yang sudah memejamkan mata, ada yang sambil memandang langit luas. Akhirnya pukul 03.00 kami sampai POS 3. Rencana awal istirahat sebentar dan langsung naik ke puncak, tapi akhirnya diputuskan untuk membangun tenda dan beristirahat, karena kami mulai kelelahan ternyata. Selamat malam dunia, eh selamat pagi dunia. Waktunya untuk tidur di tengah suhu yang cukup dingin.
orange ~ pagi
Pagi mulai datang, walaupun tak mendapatkan sunrise, tapi pemandangan pagi saat bangun sungguh indah. Subhanallah. Benar-benar di atas awan ! Hamparan awan seperti kasur, yang siap untuk tempat tidur. Walaupun belum sampai puncak tapi sudah di atas awan. Memasak untuk sarapan, sarapan, dan perjalan dilanjutkan ke POS 4. Dari sepuluh orang, hanya delapan orang yang melanjutkan perjalanan ke puncak Hargo Dumilah.
Perlahan demi perlahan. “Perjalanan yang sebenarnya” begitu kata adekku. Memang dari POS 3 ke POS 4 perjalanan sangat menanjak, dada terasa sesak, belum bisa beradaptasi dengan udara dingin dan pernafasan. Di sini aku mulai menyadari pentingnya latihan fisik sebelum mendaki.
“Gimana mba? Kenapa? Break!” teriak adekku.
“Kayaknya mulai kram perutku. Perjalanan masih jauh ga?”
“Selamat pagi” sapa seorang bule yang baru turun. Wah ada bule juga ternyata pikirku.
“Lumayan, masih seperempat ini. Jalannya ntar semakin nanjak. Mau lanjut, ato turun? Mumpung masih belum jauh.”
Wah sayang pikirku tidak sampe puncak, tapi kok sakit juga ya? “Ya udah aku turun aja lah, kau lanjut  aja sampe puncak, nitip ini ya”
Dan berhentilah perjalananku, tak sampai puncak memang. Tapi ini sangat berharga. Entah apa rasanya di puncak, mungkin ada kesempatan di lain kali untuk sampai puncak sana, Hargo Dumilah. Perjalanan turun dimulai pukul 12.30 hanya dengan adekku, karena aku harus menjemput teman-teman dari Bandung. Dari sini kemudian berpamitan dengan yang lainnya. Pulang turun terlebih dahulu. Seperti sebelumnya saat berjalan bersama adekku selalu aku yang dikira lebih muda :D


dinginnya tenda


puncak hargo dumilah
pulang
Perjalanan yang sangat menyenangkan, adek-adek yang menyenangkan. Tak terduga sebelumnya. Makasih untuk kesempatan dalam perjalanan bersama adek-adek Palasmaga. Lain kali mungkin kita bisa berbagi ilmu di bidang yang lain, SAR darat, atau Vertical Rescue. Salam Lestari! Salam Kemanusiaan! Hehehehe. :D

0 komentar:

Posting Komentar

tea.blutterfly@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.